Budidaya Pisang

Budidaya pisang sangat cocok dilakukan di daerah yang beriklim tropis basah dengan siraman hujan sebanyak 1.500 hingga 3.800 milimeter per tahun. Budidaya pisang sebaiknya dilakukan di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi 2.000 meter di atas permukaan laut. Tetapi hal ini tak berlaku untuk semua jenis pisang karena adapula jenis pisang yang hanya dapat tumbuh di ketinggian 1.000 m dpl seperti pisang nangka, pisang tanduk, dan pisang ambon.

Perbanyakan tanaman pada budidaya pisang dapat dilakukan melalui tunas atau anakan dan melalui teknologi perbanyakan dengan menggunakan bonggol. Pada budidaya pisang melalui tunas yang digunakan sebagai bibit adalah yang telah memiliki potongan umbi sekitar 20 cm dengan tinggi tunas mencapai 1 hingga 1,5 meter.

Tunas yang dipilih untuk budidaya pisang adalah anakan yang daunnya belum mengembang sempurna dan menjulang tegak ke atas. Anakan dipilih dari indukan pohon pisang yang sehat serta memiliki produksi buah yang tinggi dan berkualitas baik.

Sedangkan perbanyakan melalui bonggol dilakukan dengan mengambil bonggol tanaman pisang yang telah dipanen. Kemudian pilih mata tunas di bonggol yang telah tumbuh dengan ketinggian minimal 2,5 cm. Selanjutnya rendam dengan air hangat selama lebih kurang 15 menit, bersihkan mata tunas dan keringkan. Selanjutnya mata tunas dapat dipindahkan ke polibag atau ditanam di bedengan.

Sirami setiap hari dengan air secukupnya dan jangan sampai bagian akar terendam air. Setelah 3 hingga 4 bulan mata tunas akan tumbuh hingga 30 centimeter dan siap dijadikan bibit budidaya pisang.

Untuk perawatan silahkan baca Perawatan Tanaman Pisang Agar Berbuah Lebat

No comments:

Post a Comment